Sinopsis

Mereka bilang senjata terbaik melawan satu musuh adalah musuh yang lain. Keadaan berubah ketika para ayah menerima perintah untuk membunuh anak laki-lakinya. Dengan permainan nihat, warna asli semua orang terungkap sekali lagi. Sayangnya, Fikret tidak seberuntung yang lain. Sementara para lelaki bersedia mengesampingkan perdagangan, ada sesuatu yang tidak dapat mereka perhitungkan. Kecemburuan adalah emosi yang paling berbahaya bagi seorang wanita terutama ketika itu didasarkan pada sejarah yang panjang. Kali ini, darah tertumpah di meja para wanita, bukan meja para lelaki.